TOBOALI- Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan Kepulauan Bangka Belitung, terus mengoptimalkan pembinaan terhadap 46 koperasi yang tidak aktif agar bisa beroperasi kembali untuk meningkatkan kesejahteraan anggota.
” Kami berupaya mendorong koperasi yang tidak aktif supaya aktif kembali melalui kegiatan pembinaan yang diberikan oleh pemerintah,” kata Kepala Bidang Koperasi DKUKMINDAG Basel Mukti Agusman, Jumat (6/12/2024).
Ia mengatakan dari jumlah 105 koperasi yang tersebar di Kabupaten Bangka Selatan 43,80 persen koperasi dinyatakan mati suri atau tidak aktif.
Untuk koperasi yang ada di Bangka Selatan, rata-rata bergerak di bidang koperasi konsumen, simpan pinjam, pertanian, perikanan, pedagang kue dan pelaku UMKM.
” Sebagian koperasi yang tidak aktif di daerah itu disebabkan karena kurangnya pengetahuan tentang koperasi hingga persoalan biaya dan modal utama usaha,” sebutnya.
Selain itu, tambah Mukti Agusman ada juga beberapa koperasi yang tidak aktif dikarenakan tidak mendapatkan lagi bantuan dari pemerintah karena kekurangan modal, sehingga hal ini yang menghambat berkembangnya koperasi di Bangka Selatan.
” Sejak tahun 2014-2017 syarat awal mereka mendapatkan bantuan dari dinas dinas harus memiliki koperasi. Setelah koperasi berdiri dan tidak ada bantuan lagi dari pemerintah pusat membuat koperasi tidak aktif karena tidak ada lagi biaya untuk modal,” terangnya.
Oleh karena itu, pihaknya akan memantau dan melihat perkembangan koperasi di tingkat kecamatan, dengan memasifkan pembinaan dan peningkatan kapasitas koperasi.
Hal ini guna memastikan aktivitas koperasi di Bangka Selatan tetap berjalan dan keberadaannya dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat.
” Koperasi tidak aktif ini selalu kami bina dan selalu kita datangi paling tidak selama dua minggu sekali. Harapannya koperasi tersebut dapat aktif kembali serta memberikan kontribusi besar bagi perekonomian masyarakat,” harapnya. (Dika)