Kemenag Basel Bentuk Komunitas Duta Gen-Anda, Edukasi Pelajar Bahaya Pernikahan Dini

TOBOALI- Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Bangka Selatan Kepulauan Bangka Belitung membentuk generasi anti nikah muda atau Duta Gen-Anda kepada ratusan pelajar yang ada di daerah itu, Senin (28/10/2024).

Kepala Kemenag Kabupaten Bangka Selatan Jamaludin mengatakan, pernikahan muda kini sudah banyak terjadi ditengah masyarakat terutama di wilayah Basel. Salah satu upaya untuk menekan terjadinya pernikahan dini yakni dengan mengkampanyekan inovasi duta Gen-Anda.

” Pernikahan dini di wilayah Bangka Belitung saat ini terbilang cukup tinggi, karena itu kami membentuk komunitas duta Gen-Anda yang didalamnya terdiri dari anak-anak muda pelajar di tingkat SMA, SMK dan Madrasah Aliyah,” katanya.

Jamaludin menyebutkan, para pelajar yang tergabung di dalam komunitas duta Gen-Anda akan dibina serta diberikan pembelajaran tentang ilmu agama, pernikahan, kesehatan reproduksi dan pembelajaran lainnya.

Terbentuknya duta Gen-Anda, diharapkan mereka bisa menjadi agen untuk menyuarakan kepada keluarga, teman-teman sebayanya maupun saudaranya untuk menghindari nikah muda atau pernikahan dibawah umur.

” Hari ini kami bentuk 100 anak muda, kemudian di setiap kecamatan juga kami bentuk 100 anak muda, maka sudah tercetak 800 anak duta Gen-Anda di 8 kecamatan yang ad di Kabupaten Bangka Selatan,” tambahnya.

Dengan begitu, anak muda atau bakal calon pengantin dimasa depan dapat termotivasi untuk melanjutkan pendidikan dan bekerja lebih produktif ketimbang harus memikirkan pernikahan di usia muda.

” Kawin muda sebaiknya dihindari karena dapat berdampak negatif bagi mereka,  antara lain mengakibatkan risiko kesehatan, meningkatkan risiko stunting, perceraian, hingga masalah kesehatan, tekanan emosional, hambatan pendidikan dan ketidakstabilan keluarga,” tegas Jamaludin.

Selain itu, menurut Jamaludin faktor yang membuat pernikahan muda bagi anak-anak itu, juga disebabkan karena tuntutan atau desakan dari orangtua agar anaknya segera menikah.

” Kami berharap orangtua menyadari betapa  pentingnya menghindari pernikahan muda sehingga tidak menjadi penyesalan di kemudian hari. Terbukti anak-anak yang menikah di bawah umur banyak hal-hal yang tidak diinginkan terjadi dalam keluarganya, contoh kasus KDRT, pembiaran anak, hingga penceraian,” tuturnya. (Dika)

Comments (0)
Add Comment