Dampak Cuaca Panas, Sebanyak 32 Hektare Lahan Sawah di Desa Rias Alami Kekeringan

TOBOALI- Sebagian petani yang ada di areal persawahan Tanjung Batu 1 Desa rias Kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan mulai merasakan dampak dari cuaca panas yang terjadi saat ini.

Para petani mengeluh dampak cuaca panas yang melanda daerah persawahan, kurang lebih ada 32 hektar lahan sawah di wilayah itu mengalami kekeringan.

” Cuaca panas ini sudah terjadi sejak 1 bulan terakhir. ditambah lagi jarang turun hujan mengakibatkan sebagian lahan petani kekeringan,” kata Petani Tanjung Batu 1 Erwanto, Sabtu (10/8/2024).

Bahkan dampak dari cuaca panas tersebut, kata Erwanto, sumber air dari embung yamin atau tempat tampung untuk mengaliri air ke sawah petani pun sudah mulai menipis.

” Sehingga mengakibatkan air dari embung yamin tidak bisa lagi masuk ke sawah dikarenakan debit air sudah menipis,” lanjutnya.

Dengan diperbaikinya kedalaman embung, diharapkan air bisa mengalir lancar ke saluran irigasi dan petak sawah petani. Sehingga disaat musim kemarau tiba sumber air itu dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk pertanian.

Oleh karena itu Ia meminta pemerintah daerah untuk segera mengatasi keluhan para petani, apabila ini terus dibiarkan maka dapat dipastikan petani bisa terancam gagal panen.

” Embung yamin seharusnya segera diperbaiki. Kedalaman embung masih kurang, hal ini lah diduga menjadi penyebab Embung Yamin mengalami kekeringan saat musim kemarau,” sebutnya.

Disampaikan Erwanto, pemerintah daerah sebelumnya telah menyalurkan bantuan pompanisasi untuk membantu petani mencegah lahan sawah agar tidak mengalami kekeringan panjang.

” Namun upaya ini belum begitu maksimal, karena air di Embung Yamin banyak digunakan oleh para petani lainnya. sehingga air tidak cukup mengairi sawah,” ujarnya.

Setiap memasuki musim panas atau kemarau panjang, lanjutnya sebagian petani di Tanjung Batu 1 Desa rias Kecamatan Toboali hanya bisa pasrah dikarenakan kebutuhan air yang kurang untuk mengairi sawah mereka.

” Semoga masalah ini cepat diatasi, karena tahun sebelumnya ada 2 hektare tanaman padi mati dampak dari kekurangan air,” tutupnya. (Dika)

Comments (0)
Add Comment