TOBOALI- Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan Kepulauan Bangka Belitung menyatakan hampir memasuki sepekan bulan suci ramadan 1445 H, volume sampah di daerah itu mengalami peningkatan sekitar 0.8 ton atau 2 persen dari hari biasanya.
“Selama 6 hari puasa, sudah terlihat jumlah sampah di Basel terutama wilayah Toboali mengalami peningkatan namun tidak begitu signifikan hanya 0.8 ton per hari dari hari biasanya dikisaran 18-23 ton,” Kata Kadis DLH Basel, Hefi Nuranda, senin.
Hefi mengatakan kenaikan produksi sampah plastik di Bangka Selatan masih relatif normal. Peningkatan ini terjadi lantaran masyarakat berbelanja menu takjil buka puasa. Namun peningkatan volume sampah yang terlihat lumayan besar itu didominasi dari sisa buah kelapa.
“Sampah dari takjil tersebut berasal dari pedagang yang menyediakan makanan berbuka puasa, dan juga pedagang buah kelapa yang berjualan di sekitar jalan Jenderal Sudirman Toboali,” katanya.
Hefi menyebutkan, petugas sampah dan mobil sampah bekerja lebih ekstra pada saat bulan suci ramadan untuk mengantisipasi agar tidak terjadi penumpukan di sejumlah lokasi rawan sampah.
“Pengangkutan sampah sudah dimulai pada pagi hari di beberapa titik rawan. Namun kami tetap mengerahkan mobil satgas sampah untuk menyisir kembali titik yang di anggap rawan penumpukan sampah terutama di lapak-lapak pedagang pada sore hari,” lanjutnya.
Hefi mengajak seluruh masyarakat Bangka Selatan ketika membeli menu buka puasa sebaiknya membawa kantong dari rumah masing-masing supaya dapat mengurangi volume sampah di wilayah tersebut.
“Saya mengimbau masyarakat kalau mau membeli takjil alangkah baiknya membawa plastik dari rumah atau kantong kain yang dapat digunakan berkali-kali,” pintanya.
Tak hanya itu, Hefi juga menyarankan agar para pedagang menyiapkan tempat sampah khusus sampah sebagai wadah khusus menampung bungkus atau kemasan makanan.
“Sehingga sampah sisa makanan bisa dikumpulkan kemudian sisa dari sampah makanan tidak berserakan kemana-mana dan mudah diangkut oleh petugas sampah,” tuturnya. (Dika)