TOBOALI- Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bangka Selatan menyampaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di wilayah itu mengalami kenaikan yang cukup baik, kamis (11/01/2024).
Tercatat IPM Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2023 ini mencapai 69,67 atau meningkat sebesar 1,72 poin jika dibandingkan angka IPM tahun 2022 lalu yang berada di angka 67,95.
“Alhamdulillah berdasarkan data BPS dari tahun 20-23 indeks pembangunan manusia kita di Basel menunjukkan trend yang positif per tahunnya,” kata Herman Kepala Bappeda.
Ia mengungkapkan, peningkatan IPM Basel Tahun 2023 terjadi pada beberapa indikator mulai dari indikator pendidikan, kesehatan dan ekonomi.
Tak hanya itu, signifikannya peningkatan angka IPM ini selain dikarenakan masifnya intervensi program, juga dikarenakan adanya perubahan acuan perhitungan dari metode perhitungan yang sebelumnya, yaitu umtuk perhitungan terbaru sudah mengacu ke hasil sensus penduduk tahun 2020.
Adapun peningkatan indikator IPM umur harapan hidup warga Basel saat lahir pada tahun 2023 sekitar 71,51 meningkat 0,27 dibandingkan tahun 2022 sebelumnya hanya di angka 71,24.
Selain itu, indikator harapan lama sekolah (HLS) penduduk Basel meningkat 0,16 dibandingkan tahun sebelumnya dari 11,43 menjadi 11,59.
Sedangkan indikator pendidikan masyarakat Basel angka rata-rata sekolah penduduk umur 25 tahun ke atas meningkat 0,02 dari 6,89 menjadi 6,91 pada tahun 2023.
Herman menjelaskan, kenaikan 69,67 poin indeks pembangunan manusia di wilayah Kabupaten Bangka Selatan masih dalam kategori sedang dan diurutan paling bawah dari Kepulauan Bangka Belitung yang sudah kategori tinggi dengan angka IPM 70 poin.
Meskipun begitu pihaknya terus berupaya meningkatkan indeks pembangunan manusia di Bangka Selatan dari angka 69,67 menjadi 70,25 poin pada tahun 2025 mendatang.
” Sesuai hasil kesepakatan rapat RPJMD, IPM Basel 69,67 bisa tercapai, karena indeks pembangunan manusia di Basel tinggal mengejar angka 0,33 poin. Basel optimis untuk mempercepat ketercapaian IPM sebelum berakhirnya masa RPJMD Tahun 2026, dimana Basel masuk pada kategori tinggi di provinsi Babel,” sebutnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, pihaknya akan mengintervensi program atau kegiatan yang bisa mempercepat kenaikan IPM.
” Misalnya dari komponen kesehatan bagaimana kita bisa meningkatkan akses pelayanan primer dengan memberikan kesehatan kepada masyarakat melalui BPJS yang kita tanggung, selain itu penanganan penyakit degeneratif,” kata Herman.
Kemudian substansi lain untuk mempercepat peningkatan IPM dari komponen pendidikan salah satunya, utk meningkatkan angka rata-rata sekolah melalui intervensi program kesetaraan dengan sasaran diluar usia sekolah.
” Selanjutnya pada sektor ekonomi, dengan meningkatkan daya beli masyarakat melalui dukungan program pertanian perikanan, UMKM dan ekonomi kreatif,” tuturnya. (Dika)