SatuArahNews, TOBOALI- Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan berjibaku melakukan percepatan penurunan stunting melalui program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS), Selasa (09/10/2023)
Inovasi Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) ini merupakan upaya nyata Pemerintah Basel untuk menekan kasus stunting hingga 18 persen pada tahun 2024.
Program tersebut diluncurkan sebagai gerakan bersama antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Lingkungan Pemkab Basel dalam mempercepat penurunan stunting dan menyasar langsung keluarga yang mempunyai anak berisiko stunting.
Selain itu, program BAAS ini para perangkat daerah juga menyerap keluhan keluarga berisiko stunting sekaligus memberikan bantuan makanan tambahan seperti vitamin, telur, susu, bubur kacang bagi anak-anak penderita stunting.
Wakil Bupati Bangka Selatan, Debby Vita Dewi menyebutkan, bahwa untuk mewujudkan Kabupaten Bangka Selatan zero dari kasus stunting. Diperlukan komitmen bersama dan tindakan nyata dalam penanganan stunting.
” Peran OPD dilapangan meninjau sarana prasarana keluarga berisiko stunting, kami minta peninjauan ini tidak hanya sekali tapi dilakukan secara kontinue. Hasil pengecekan kawan-kawan OPD nantinya disampaikan langsung ke kami, baik itu keluhan sarana prasarana maupun progres tumbuh kembang anak stunting,” katanya.
Debby mengatakan, pemerintah daerah menemukan sebanyak 84 kasus anak di lima desa yang tersebar di Kabupaten Bangka Selatan mengalami gagal tumbuh normal (Stunting). Diantaranya Desa Bedengung, Desa Malik, Desa Irat, Desa Serdang dan Desa Rias.
Oleh karena itu, Debby sangat optimis gerakan bersama yang digencarkan melalui program BAAS tersebut. Dapat mempercepat penurunan stunting dan mengentaskan masalah stunting di lima desa yang ada di wilayah Bangka Selatan. (Dika)