SatuArahNews, TOBOALI- Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan melakukan penjaringan visi misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045, Senin (25/06/2023)
Penjaringan visi misi tersebut merupakan tahapan lanjutan dari proses penyusunan rancangan awal saat melakukan orientasi RPJPD yang telah dilakukan oleh Bappeda sejak Maret tahun 2023.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Basel Herman, berharap dari penjaringan visi misi seluruh unsur masyarakat dan stakeholder pembangunan, dapat menghasilkan rumusan visi misi Bangka Selatan yang berkualitas dan partisipatif dalam jangka 20 tahun kedepan.
” Mencermati permasalahan di Basel melalui data kuantitatif terkait capaian indikator makro pembangunan serta isu-isu nasional dan global, telah menghadirkan isu-isu strategis yang kami dapatkan untuk merumuskan visi misi arah pembangunan dan sasaran pokok pembangunan dalam 20 tahun kedepan,” kata Herman.
Menurut Herman, Isu-isu pembangunan sumber daya manusia, daya saing ekonomi melalui optimalisasi potensi eksisting seperti pertanian, perikanan dan pariwisata, hilirisasi produk baku primer. Dapat mewujudkan Bangka Selatan menjadi daya saing ekonomi inklusif dan berkelanjutan serta berdaya saing global di tahun 2045.
Sesuai dengan sasaran dan arah kebijakan Basel 2025-2045 dengan memperhatikan arah kebijakan dan sasaram pokok nasional maupun provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Dengan cara melalui penguatan kawasan industri, ketahanan pangan, keamanan pangan, investasi sektor strategis, perubahan iklim (climate change) dan pembangunan rendah karbon.
” Target selanjutnya kami dalam waktu dekat akan melakukan penajaman rumusan visi misi melalui brain storming dengan para pakar baik aparatur pemerintah, pihak akademisi, komunitas masyarakat & unsur stakeholder pembangunan lainnya,” lanjutnya.
Setelah tahapan ini dilakukan, pihaknya akan menargetkan forum konsultasi publik (FKP) yang direncanakan pada Oktober. Supaya mendapatkan suatu dokumen perencanaan yg berkualitas serta benar-benar berdasarkan analisis teknokratik yang tajam dengan tetap memperhatikan aspek partisipatif masyarakat. (Dika)