Ratusan Hektare Sawah di Basel Alami Kekeringan

 

SatuArahNews, TOBOALI- Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Bangka Selatan mencatat kurang lebih sekitar 200/300 hektare lahan persawahan atau tanaman pangan di Bangka Selatan mengalami kekeringan akibat musin kemarau dan fenomena El nino, Selasa (22/08/2023).

Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Basel Risvandika menyebutkan. Terdapat empat desa di Bangka Selatan yang terdampak kekeringan selama musim kemarau diantaranya Desa Rias, Desa Serdang, Desa Pergam dan Desa Batu Betumpang.

“Berdasarkan pantauan kami desa di Basel yang mengalami kekeringan salah satunya debit air di embung maupun bendungan mulai berkurang,” kata Risvandika.

Risvandika menjelaskan, sumber air di empat desa masih cukup untuk memenuhi kebutuhan petani di musim kemarau, misalnya saja embung yamin, embung pumpung, bendungan mentukul Desa Rias, kemudian sungai kemis Desa Serdang dan Pergam.

“Debit air di embung dan bendungan saya rasa masih cukup memenuhi kebutuhan petani meski saat ini debitnya sudah mulai berkurang. Tinggal bagaimana para petani dan ketua kelompok tani cara mengatur airnya, sesuai dengan kebutuhan dan manfaatkan pintu-pintu air jangan sampai terbuang ke saluran pembuangan,” ucapnya.

Selain itu, guna mengantisipasi kekeringan lahan pertanian di desa tersebut, Dinas Pertanian telah menginformasikan penyuluh untuk menyampaikan kepada petugas penjaga air dan bendungan
Agar melakukan pengaturan air dari tempat sumber air yang ada saat ini.

Disamping itu, Risvandika meminta para petani juga mengoptimalkan pompanisasi atau mesin pompa air yang telah disediahkan oleh dinas untuk memperoleh air agar mengairi sawahnya dari berbagai sumber air yang ada.

Dengan begitu, petani dapat mempertahankan tanaman padinya agar tanaman padi bisa bertahan lebih lama serta terhindar dari ancaman gagal panen di tahun ini.

“Saya berharap petugas penjaga air dan pengguna air mengoptimalkan pompa air dengan baik serta bekerja sesuai peruntukkannya supaya bisa menjaga debit air maupun pengaturan air. Sehingga anggota dan ketua kelompok tani di desa bisa tercukupi sesuai dengan kebutuhan yang mereka perlukan,” tuturnya. (Dika)

Comments (0)
Add Comment