SatuArahNews,Toboali- Puskesmas Toboali bersama Puskesmas Desa Rias saat ini terus menggali permasalahan yang ada di bidang kesehatan melalui kegiatan Lokakarya Mini Lintas Sektor Tingkat Kecamatan pada Triwulan Pertama Tahun 2023.
Camat Toboali Kabupaten Bangka Selatan Ansyori menyebutkan. Permasalahan bidang kesehatan sangat penting bagi masyarakat untuk dibahas bersama-sama dalam mencari solusi dan penanganan yang terbaik kedepannya.
” Kami menfasilitasi kegiatan ini, apa yang menjadi dari target yang disampaikan Dinas Kesehatan melalui Puskesmas. Sehingga kedepannya lintas sektor dari PKK, Kepolisian, Sekolah hingga pihak desa mengetahui target serta kendala yang akan dilakukan. Dan terakhir membuat komitmen bersama tindakan apa yang akan dilakukan kedepannya,” ujarnya.
Dirinya menuturkan. Permasalahan kesehatan paling krusial yang harus diselesaikan bersama-sama dengan cara penaganan dan pencegahan tepat sasaran. Salah satunya masalah stunting dan penimbangan bayi.
” Indikator capaian penting dari Bupati yakni masalah stunting dan penimbangan bayi. Locus stunting ada di Desa Rias dan Serdang, masalah penimbangan bayi saat ini meningkat, dimana sebelumnya pada bulan pertama 18 persen sekarang 89 persen. Kemudian vitamin A,” sebutnya.
Oleh karena itu, dirinya menegaskan inovasi -inovasi dari Puskesmas Toboali, Puskesmas Desa Rias serta program UHC atau berobat gratis harus diketahui masyarakat luas. Guna mencegah masalah kesehatan tersebut.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Toboali Rudi Hartono mengatakan. Ada dua belas capaian percepatan pelayanan kesehatan standar pelayanan minimum (SPM) bidang kesehatan di masyarakat. Diantaranya pelayanan SPM ibu hamil, ibu bersalin, balita, hipertensi, HIV dan diabetes.
” Khususnya di wilayah Puskesmas Toboali yang masih menjadi kendala yaitu SPM balita, ibu hamil dan lansia. Kunjungan belum sesuai dengan harapan,” katanya.
Untuk mewujudkan SPM yang masih rendah itu. Puskesmas Toboali akan berkomitmen dengan pihak lurah dan Kepala Desa melakukan sosialisasi, bantuan dana desa dan APBDdes untuk kader, agar terjun langsung di tengah masyarakat untuk mendukung inovasi tersebut.
” Saya berharap adanya kolaborasi lintas sektor 12 SPM yang ditargetkan di bidang kesehatan di masyarakat semuanya tercapai seratus persen,” harapnya ( Dika)