SatuArahNews, Toboali- Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Kabupaten Bangka Selatan, saat ini sedang fokus melakukan pencegahan angka stunting atau kekerdilan yang ada di wilayah itu.
Hal tersebut dibuktikannya melalui kegiatan rekonsiliasi data keluarga beresiko, stunting bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Kepulauan Bangka Belitung pada, Selasa (18/10/2022) pagi.
” Adanya rekonsiliasi data bersama BKKBN Babel ini, kedepanya kami dapat melakukan intervensi lebih jauh pencegahan angka stunting yang ada di Bangka Selatan,” katanya.
Agus menyebutkan. Jika jumlah data keluarga beresiko stunting sudah ada, maka kedepanya akan lebih mudah melakukan intervensi terhadap keluarga yang beresiko stunting.
” Untuk mencegah stunting, kami akan melakukan pedampingan terhadap ibu hamil, calon pengantin, kemudian kesehatan remaja. Karena mengatasi stunting ini tidak hanya dari Dinas Kesehatan saja, melainkan dari OPD, remaja, tokoh masyarakat juga berperan penting dalam pencegahan stunting,” ucapnya.
Agus menambahkan, jumlah data stunting di wilayah Kabupaten Bangka Selatan saat ini sekitar 8 persen, angka yang terkena stunting ini paling tinggi di Desa Rias dan Serdang,
Oleh sebab itu, Desa Rias dan Desa Serdang menjadi salah satu lokasi yang akan dilakukan intervensi oleh Dinas Kesehatan dalam pencegahan angka kekerdilan. ( Dika)