Ubah Sampah Jadi Uang, DLH Basel Punya Program Inovasi Mama Papah

SatuArahNews, Toboali- Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan terus berupaya menangani permasalahan sampah masyarakat yang terjadi di daerah itu.

Salah satunya dengan membentuk Bank Sampah atau program “Mama Papah”(Mari Menabung Pakai Sampah) yang digagas oleh Dinas Lingkungan Hidup Bangka Selatan.

“Progam ini untuk menyelesaikan permasalahan sampah, dan memotivasi masyarakat agar bisa memilah sampah mana organik dan non organik,” Kata Plt Dinas Lingkungan Hidup Bangka Selatan, Hefi Nuranda, Senin (23/5/2022).

Selain itu, dengan mengoptimalkan pemanfaatan Bank Sampah di Bangka Selatan diharapkan dapat mengurangi jumlah barang bekas pakai dan dapat menambah nilai ekonomi bagi masyarakat.

” Sampah yang di buang ditempat pembuangan akhir seperti sampah botol, kardus, plastik, kertas ini dapat berkurang dan bisa di tabung di bank sampah milik dinas Lingkungan Hidup Bangka Selatan, apabila sampah yang ditabung sudah banyak, nanti masyarakat bisa menukarnya dengan uang,” lanjutnya.

Semantara ini, Bank Sampah baru beroperasi di seputaran Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan. Apabila animo masyarakat tinggi menabung di bank sampah. Maka pihaknya akan terus mendorong bank sampah di seputaran Toboali untuk segera aktif.

” Saya berharap bank sampah ini banyak bermunculan, ketika ada masyarakat melakukan aktifitas di pasar, mereka bisa menabung sampahnya di pasar dan di sekolah pun sudah kita dorong untuk segera mengaktifkan kembali Bank Sampah. Jadi masyarakat yang hendak menabung tidak perlu datang ke Pemkab Basel ini ,” ucapnya.

Guna membantu mensukseskan program tersebut, pihaknya juga mengajak pegawai di lingkungan Pemkab Bangka Selatan agar menabung sampah. Sehingga kebiasaan tersebut dapat menular ke masyarakat sekitar tempat tinggal mereka.

Adapun mekanisme menabung sampah di Dinas Lingkungan Hidup Bangka Selatan yakni, cukup datang membawa sampah, kemudian daftarkan dan langsung mendapatkan buku tabungan. Apabila sampah yang ditabung sudah banyak, maka masyarakat dapat menukarnya dengan uang. ( Dika)

Comments (0)
Add Comment