Industri Pariwisata Indonesia Siap Gunakan GeNose C-19

 

Stakeholder kepariwisataan Indonesia siap mempromosikan dan menggunakan GeNose C19 dalam menyongsong kebangkitan pariwisata Indonesia di tengah pandemi ini. Bukan hanya GeNose C19 terbukti efektif mendeteksi virus Corona Covid-19 dengan cara mudah dan biaya yang murah, namun alat ini adalah buah karya Anak Negeri sendiri.” Demikian dikatakan Sapta Nirwandar, Chairman of Indonesia Tourism Forum, dalam acara Hybrid Launching GeNose C19 Inovasi Indonesia untuk Kepariwisataan Indonesia, yang diselenggarakan oleh Indonesia Tourism Forum bekerjasama dengan ACCOR Group, dan didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Riset dan Teknologi, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perdagangan, di Hotel Raffles Jakarta (19/2).

GeNose C19 merupakan singkatan dari Gadjah Mada Electronic Nose. Alat yang dikembangkan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) dan didukung penuh oleh Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 yang berada di bawah koordinasi Kementerian Riset dan Teknologi/BRIN ini mampu mendeteksi Covid-19 melalui hembusan napas. GeNose bekerja mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC) yang terbentuk karena adanya infeksi Covid-19 yang keluar bersama nafas melalui hembusan nafas ke dalam kantong khusus. Selanjutnya diidentifikasi melalui sensor-sensor yang datanya akan diolah dengan bantuan kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence).

Ketertarikan lain industri pariwisata menggunakan GeNose C19 juga karena alat pendeteksi Covid-19 ini memiliki tingkat akurasi tinggi, yakni hingga di atas 95 persen. Penggunaannya pun hanya membutuhkan waktu kurang dari 3 menit untuk mengetahui hasilnya (skrining Covid-19 menggunakan GeNose).

“Kenyamanan penggunaan GeNose C19 inilah yang membuat kami, insan pariwisata Indonesia, akan menggunakannya di seluruh destinasi wisata baik hotel, restoran, event pameran, spa, café, tempat-tempat hiburan seperti bioskop, tempat rekreasi dan sebagainya,” sambung Sapta Nirwandar mantap.

Hybrid Launching GeNose C19 Inovasi Indonesia untuk Kepariwisataan Indonesia ini dihadiri oleh Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga serta Kepala Puslitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kementerian Kesehatan Vivi Setiawaty serta berbagai asosiasi besar dan pelaku industry pariwisata, seperti PHRI, ASITA, INACEB, ASTINDO, MASATA, INTOA, INACA, IPI, APPBI, HIPPINDO, ASPERAPI, FOKBI dan JTF.

Menristek Bambang Brodjonegoro memberikan apresiasi atas launching GeNose C19 untuk kepariwisataan Indonesia.

“Tepat sekali Pak Sapta Nirwandar mengundang seluruh asosiasi pariwisata, karena industry pariwisata yang paling menderita terdampak pandemic Covid-19. Sektor pariwisata menggunakan GeNose C19 untuk hidupkan industry pariwisata karena GeNose C19 bisa lakukan skrining Covid-19 secara massif dengan cepat, nyaman dan harga terjangkau,” lanjut Bambang Brodjonegoro dan secara resmi melaunching penggunaan GeNose C19 Inovasi Indonesia untuk Kepariwisataan Indonesia.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh insan pariwisata Indonesia atas dukungannya terhadap GeNose C19.

“Saya ucapkan selamat dan sukses atas launching GeNose C19 untuk pariwisata Indonesia, semoga dapat mempercepat kebangkitan industry pariwisata,” demikian Menparekraf Sandiaga Uno menyatakan kegembiraannya.

Di tempat yang sama, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menyatakan kebanggaannya atas kehadiran GeNose C19 ini.

“Saya bangga atas diluncurkannya GeNose C19 yang merupakan inovasi negeri sendiri, dari oleh dan untuk Indonesia,” kata Jerry Sambuaga disambut applause peserta yang hadir di Raffles Hotel.
Acara Hybrid Launching GeNose C19 yang juga didukung oleh Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) ini diakhiri dengan Penandatanganan Nota Dukungan dari Asosiasi Pariwisata Indonesia kepada Menteri Riset dan Teknologi, Menteri Kesehatan, serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk kesediaan mempromosikan dan memanfaatkan GeNose C19 untuk Kepariwisataan Indonesia.

Asosiasi Pariwisata Indonesia yang hadir menandatangani Nota Dukungan adalah:
1. Haryadi Sukamdani, Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI)
2.       Nunung Rusmiati, Chairman Association Of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA)
3.       Budi Tirtawisata, Ketua Indonesian Convention & Exhibition Bureau (INACEB)
4.       Elly Hutabarat, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan Indonesia (ASTINDO)
5.       Panca Sarungu, Ketua Masyarakat Sadar Wisata (MASATA)
6.       Ricky, Sekretaris Umum Indonesia Inbound Tour Operator Association (INTOA)
7. Denon Prawiraatmadja, Ketua Indonesia National Air Carrier Association (INACA)
8.       I Gede Susila Wisnawa, Ketua Umum Insan Pariwisata Indonesia (IPI)
9.       Alphonzus Widjaya, Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia  (APPBI)
10. Budihardjo Iduansjah, Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO)
11.     Hosea Andreas Runkat, Ketua Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (ASPERAPI)
12.     Lily G Karmel, Federasi Olahraga Kreasi Budaya Indonesia (FOKBI)
13. Salman Dianda Anwar, Ketua Jakarta Tourism Forum (JTF)

Diakhir acara, dilakukan juga Penandatanganan Kerjasama Pembelian 100 Unit GeNose C19 oleh Accor Group Indonesia, yang diwakili oleh Adi Satria, VP Sales and Marketing Accor Hotels Indonesia, Singapore and Malaysia. ()

Comments (0)
Add Comment