PANGKALPINANG —Walikota Pangkalpinang, Maulan Aklil angkat bicara terkait polemik penggunaan gedung Hamidah yang akan dipakai oleh retail nasional Pizza Hut.
“Ya tidak apa – apa, silahkan orang – orang menilainya sendiri, untuk titik terangnya seperti apa dalam memberi masukan. Ya silahkan, ga apa – apa,” ungkap walikota yang akrab disapa Molen ini.Kamis, (12/3/2020).
Molen menegaskan, nama Gedung Hamidah akan tetap ada, rencananya akan dibangun presentatif yang akan menjadi PAD Pemerintah Kota Pangkalpinang.
“Jadi tetap kita pindahkan, tapi nama hamidah nya tetap ada di tampuk pinang pura. Kita bangun yang presentatif, yang besar, yang akan jadi masukan untuk Pemkot juga,” ucapnya.
Molen menyebutkan, saat ini bagaimana meyakini masyarakat bahwa itu adalah pertimbangan yang terbaik untuk menyewakan kepihak ketiga.
“Daripada 3 juta tadi selama 3 tahun. 1 juta untuk satu tahun. Terus itu tadinya kita mau bangun besar, pertama lokasinya kecil. Kedua, duit dari mana,” jelas Molen.
Molen mengatakan, untuk harga sewa yang diberikan kepada pihak Pizza Hut sebesar 350 juta pertahun.
“Sebenarnya dia itu 350 juta pertahun, tapi pihak Pizza Hut minta keringanan karena mereka belum operasional menjadi Rp. 175 juta. Jadi mereka itu 6 bulan membangun, 6 bulan operasional. Wajar dong mereka minta keringanan harga. Kami pun akhirnya menentukan itu dikurangin setengahnya, dan yang menentukan itu apresal kami,” ujarnya.