TERENTANG, BANGKA TENGAH – Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Abdul Fatah bersama Wakil Ketua TP PKK Babel, Laksmi Abdul Fatah, melakukan Penanaman Mangrove di Pantai Terentang, Desa Terentang, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka.
Penanaman Mangrove serentak di 12 Provinsi pada Selasa (09/07/2019) pagi tersebut, juga diikuti Bupati Bangka Tengah, Ibnu Saleh, unsur Forkopimda, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Babel dan jajarannya, Ketua TP PKK Bangka Tengah, Dharma Wanita, Ibu-ibu PKK, Ibu-ibu Bhayangkari, Persit, dan elemen terkait lainnya.
Wagub mengatakan, saat ini ada sekitar 3,5 juta hektar lahan untuk penanaman Mangrove, dan ada juga ekosistem lahan standar sekitar 1,5 juta hektar, sedangkan untuk Babel saat ini, tersedia lahan seluas 6 ribu-an hektar.
“Saat ini, Kementerian Lingkungan Hidup berkerjasama dengan Pemerintah Daerah. Maka kami mengimbau Mangrove untuk terus dijaga dan harus dilindungi, guna memanfaatkan apapun hasil baik dari Mangrove, seperti kayu dan manfaat lainnya,” ungkap Wagub.
Yang pasti, disampaikan Wagub, Mangrove ini, mampu menghadapi tsunami, dan ini lebih baik daripada tanaman hutan lainnya. Tentu, kata dia, ini harus dipertahankan dan dijaga. Cara menjaga dan melestarikan Mangrove yaitu dengan rehabilitasi melibatkan banyak pihak, termasuk BUMN.
“Terus tingkatkan model dan cara penanaman Mangrove, diikuti budidaya Kepiting dan Udang,” kata Wagub.
Lebih lanjut Wagub mengatakan, Mangrove ini, merupakan bagian dari pelayanan, dan ini akan menjadi paru – paru Babel. “Saya sangat berharap dengan adanya kegiatan ini, kita mampu mengembalikan persentasi kerusakan alam Babel secara bertahap, dan kita bisa hadapi tingkat abrasi di Babel dengan penanaman 1 juta pohon serentak 12 Provinsi di Indonesia,” ujar Wagub.
Saat ini, disebutkan Wagub, Babel siap menanam 6000 pohon. “Harapan kita ke depan, akan berkerja sama dengan Kabupaten Bangka Tengah. Untuk itu, saya mengimbau, mari kita jaga keserasian Alam Babel, dan terus kita galakkan menanam Mangrove ini,” ajak Wagub.
Wakil Ketua TP PKK Babel, Laksmi Abdul Fatah dalam kesempatan sama mengungkapkan, saat ini, negeri ini, menghadapi pemanasan global, dan masalah lingkungan lainnya. Hal ini, kata dia, tidak hanya terjadi di Babel, tapi juga di banyak wilayah lainnya di Indonesia.
Hal itu, menurut Laksmi, karena aktivitas manusia yang banyak melahirkan kelalaian pada lingkungan. “Maka, tugas kita lah untuk kembali memulihkan dan menjaga kelestarian pada lingkungan kita sendiri. Saya mengajak untuk mencintai alam dan menghijaukan kembali alam kita. Mari kembalikan kejayaan jamrud khatulistiwa. Selain itu, Mangrove ini juga bisa menambah keindahan dan hasil pada bidang pariwisata,” imbuhnya. (Red1)