SATUARAHNEWS.COM, Wali Kota Pangkalpinang H. Maulan Aklil (Molen) menyerahkan insentif kepada 780 orang ustadz-ustadzah pada hari Rabu (29/5/2019) yang bertempat di Ruang Pertemuan Lantai 1 Kantor Wali Kota Pangkalpinang (OR).
Insentif yang diberikan adalah insentif selama lima bulan dari Januari sampai dengan Mei 2019. Satu orang ustadz-ustadzah akan menerima insentif sebesar Rp2.350.000. yang akan ditransfer langsung ke rekening masing-masing. Jumlah yang diterima ini adalah jumlah bersih setelah dipotong pajak 6%.
“Kami berupaya bagaimana memberi gaji ustadz-ustadzah ini di saat memerlukan. Saya merasakan bagaimana keluarga kami dulu, bagaimana orang-orang sederhana sangat memerlukan di saat menghadapi lebaran. Saya cemas, termasuk kesejahteraan para honorer yang tadinya mau digaji setelah lebaran. No no no! Saya pengen para honorer, PNS, ustadz/ustadzah, yang memang ada gajinya tolong dibayarkan sebelum lebaran,”kata Molen.
Molen meminta agar insentif yang diberikan dimanfaatkan untuk kebutuhan para ustadz-ustazah. Insentif ini diberikan dalam rangka bersuka cita bersama para ustadz-ustadzah supaya bisa merasakan lebaran.
Dengan diberikannya insentif ini, Molen mengingatkan para ustadz-ustadzah mempunyai tanggung jawab besar untuk mendidik anak-anak di Kota Pangkalpinang supaya bisa membaca Al-Qur’an dengan benar.
“Saya yakin bapak ibu ini mengajar mengaji dengan sebenar-benarnya. Tolong ku titipkan anak-anakku ini, ajarkan dengan benar. 780 orang luar biasa banyaknya, beban anggaran hampir Rp4 milyar satu tahun. Tolong manfaatkan dengan rasa tanggung jawab yang sebenar-benarnya,”ingat Molen.
Molen juga menyampaikan ada 300 orang ustadz-ustadzah yang tidak masuk dalam BKPMRI, tetapi masuk di bawah Kementerian Agama. Dia meminta agar tahun depan, 300 orang ini bisa diberikan insentif juga.
“Tapi ini perlu pengorbanan kawan-kawan juga, tahun depan ditunda dulu naik gaji, kasih dulu kesempatan 300 orang. Karena dengan hitung-hitungan ini dibutuhkan Rp5,5, milyar satu tahun untuk ustadz-ustadzah, tapi bagi kami imbasnya besar,”katanya.
Molen menjelaskan seandainya dari 1000 orang ini mengajar 10 orang anak saja, artinya ada 10.000 orang anak dididik mengaji. Dengan jumlah ini, berarti 5% orang se-Pangkalpinang ini diajarkan mengaji.
“Dalam 200.000 orang penduduk Pangkalpinang, berdasarkan ilmunya 30%-nya adalah anak-anak. Artinya dari 60.000 anak-anak, bapak ibu sudah menyumbang 10.000 anak-anak yang bapak ibu ajar mengaji. Betapa besarnya makna ini,”jelas Molen. (rls)