Satuarahnews.com, Sungailiat – Tambang Inkonvensional (TI) yang terletak di Kawasan Bibir Pantai Matras , nelayan setempat resah akibat lokasi penambangan karena aktivitas tambang tersebut susah untuk dihentikan, meskipun sudah diperingati oleh nelayan dan juga sudah beberapa kali dirazia.
Lokasi tambang yang terletak di kawasan Tepi Pantai Matras merupakan wilayah Hutan Lindung Pantai (HLP).
Sebelumnya lokasi tersebut sudah pernah didatangi oleh Dinas Lingkungan Hidup (DlH) 09/12/2018, tindakan persuasif oleh Krimsus Polda Babel (10/03/2018), dan nelayan juga sudah melaporkan kepada Korpoailrud (22/03/2019).
Kegiatan penambangan itu masih saja beroperasi di area tepi Pantai Matras. Meski sudah beberapa kali ditindak namun TI tersebut masih beroperasi dan memicu Nelayan Teluk Pikat menyerbu lokasi penambangan.
Saat rombongan nelayan tiba dilokasi Hajjah Anon, rombongan penambang lari kocar kacir menggunakan perahu.
Namun tak lama kemudian, datang seorang aparat yang menemui nelayan dan mengatakan bahwa ia menjamin bahwa TI tersebut tidak akan beroperasi lagi dan segera diangkat.
“Bapak-Bapak nelayan semua, saya jamin pokoknya siang ini juga TI ditarik dan tidak beroperasi lagi,” tuturnya
Samsu Shaleh, salah satu nelayan Teluk Pikat kemudian angkat bicara. “Kami pegang omongan bapak, kalo tidak ditarik maka Bakar,” pungkasnya.
Senada dengan itu, Iwan yang juga nelayan Teluk Pikat berkata jika Tambang sudah tidak wajar dekat dari pantai.
“Lokasi ini kan sudah dekat dengan pantai, jika sudah jebol menggangu nelayan, karang juga rusak, kalau penambang masih bekerja, maka nelayan akan bertindak, bakar ya bakar,” ucapnya kepada beberapa media.
Usai mendatangi lokasi tambang Hajjah Anon, rombongan nelayan pun menuju lokasi Kuncui dan ternyata lokasi tersebut juga sangat dekat dengan bibir pantai. (M1)